Virus Corona dilaporkan terdeteksi di Kota Wuhan, China. Baru-baru ini virus tersebut telah merenggut 17 nyawa dan menginfeksi ratusan warga di China. Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan virus tersebut pertama dilaporkan ke WHO pada 31 Desember 2019. Ilmuwan China mengatakan virus ini memiliki kemiripan seperti virus SARS dan MERS yang akibatnya bisa mematikan. Pihak berwenang China mengkonfirmasi bahwa virus ini bisa menular dari manusia ke manusia. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda tahu tentang Virus Corona
Cara Penyebarannya
Melansir dari CNET, Coronavirus berasal dari keluarga virus coronaviridae. Di bawah pantauan mikroskop, virus ini terlihat seperti cincin berduri. Biasanya virus ini ditemukan pada hewan mulai dari ternak hingga hewan peliharaan. Serta ditemukan pula pada kelelawar. Saat virus tersebut menular ke manusia mereka akan menyebabkan demam, sakit pernafasan dan radang paru-paru. Orang dengan gangguan kekebalan seperti pada orang tua atau orang dengan HIV-AIDS kondisi ini akan semakin parah. Virus ini termasuk virus yang kepatogenannya mendekati SARS dan MERS. Sebelumnya SARS saat awal tahun 2.000-an menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan mengakibatkan 800 kematian. Sedangkan MERS muncul awal 2010-an dan menginfeksi hampir 2.500 orang dan menyebabkan lebih dari 850 kematian
Asal virus
Diperkirkan virus baru di China ini berasal dari Pusat Grosir Laut Huanan di Wuhan. Sementara Wuhan sendiri adalah kota dengan penduduk 11 juta. Pasar Wuhan menjual ikan serta sejumlah besar daging hewan lain. Pada Hari Rabu, laporan Journal of Medical Virology menunjukkan bahwa ular adalah reservoir memungkinkan untuk virus ini. Peneliti membandingkan kode genetik virus dan membandingkannya dengan dua jenis ular, yaitu krait dan kobra China. Hewan lain juga diteliti, tetapi tak menunjukan tingkat kemiripan genetik.
Gejala
Coronavirus baru ini menyebabkan gejala yang mirip coronavirus yang lainnya.
Sejumlah besar masyarakat yang terinfeksi mengalami gejala pneumonia ringan, namun yang lain menunjukkan pneumonia yang parah.
Umumnya pasien akan mengeluhkan:
Suhu tubuh tinggi
Batuk kering
Napas pendek atau kesulitan bernafas.
Saat penyakit ini berkembang, pasien akan mengalami pneumonia yang menggelembungkan paru-paru. Saat dirontgen, paru-paru tersebut akan terlihat terisi cairan
Pengobatanya
Saat ini belum ada terapi khusus maupun vaksin yang bisa menolong dari virus ini. Dalam kebanyakan kasus, tenaga kesehatan hanya berupaya menangani gejala yang ada. Saat ini ilmuwan China tengah melakukan penelitian untuk menemukan vaksin corona. "Kami belajar bahwa epidemi dapat dikendalikan tanpa obat-obatan atau vaksin, menggunakan pengawasan yang ditingkatkan, isolasi kasus, pelacakan kontak, PPE dan langkah-langkah pengendalian infeksi," kata Raina MacIntyre, kepala program penelitian biosekuriti di Kirby Institute, Universitas New South Wales.
Pencegahanya
Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, WHO merekomendasikan serangkaian langkah yakni menjaga kebersihan tangan, kebersihan penafasan dan sejumlah cara seperti Anda mengurangi resiko tertular flu. Berikut ini secara lengkap sejumlah caranya:
Bersihkan tangan dengan sabun dan air atau hand rub yang mengandung alkohol.
Tutupi hidung dan mulut ketika batuk dan bersin dengan tisu atau siku
Hindari melakukan kontak dengan siapapun yang terkena flu, deman maupun gejala flu lain
Masak daging dan telu sampai matan
Kenakan perlindungan saat melakukan kontak dengan binatang liar ataupun binatang yang diternak atau dipelihara.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Virus Corona", https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/23/084509765/segala-hal-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-virus-corona?page=all&fbclid=IwAR2DfgDAq38hwmTL4KEgQR4EKJ01E7co1T-zXGpBhaoElCjsl6Q88_cuyn4.
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Rizal Setyo Nugroho